BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Harapan itu bersifat manusiawi dan berhak dimiliki semua orang. Manusia tidak bisa terlepas dari harapan. Harapan adalah bagian hidup dari manusia. Manusia yang tidak memiliki harapan sama saja seperti orang yang mati. Harapan adalah awal menuju tujuan hidup manusia yang bermacam-macam. Harapan bergantung pada pengetahuan, pengalaman, lingkungan hidup dan kemampuan masing-masing. Berhasil atau tidaknya suatu harapan tergantung pada usaha orang yang mempunyai harapan. Harapan harus berdasarkan kepercayaan, baik kepercayaan pada diri sendiri, maupun kepercayaan kepada Tuhan yang maha esa. Agar harapan terwujud, maka perlu usaha dengan sungguh-sungguh.
Jika manusia mengingat bahwa kehidupan tidak hanya di dunia saja namun di akhirat juga, maka sudah selayaknya “harapan” manusia untuk hidup berikutnya ditempat tersebut juga akan mendapatkan kebahagiaan. Dengan begitu manusia dapat menyelaraskan kehidupan antara dunia dan akhirat dan selalu berharap bahwa “hari esok lebih baik dari pada hari ini dan menjadikan masa lalu sebagai cermin untuk meraih masa depan yang lebih baik”, namun kita harus sadar bahwa harapan tidak selamanya menjadi kenyataan.
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang diatas, dapat diambil suatu rumusan masalah sebagai berikut :
1. Bagaimanakah pentingnya harapan dalam kehidupan manusia ?
2. Bagaimana pemahaman pentingnya kepercayaan diri atau kehidupan manusia ?
3. Bagaimanakah harapan manusia bagi kehidupan masa depan ?
4. Apakah ada keterkaitan harapan dengan budaya ?
C. Tujuan
Adapun tujuan makalah ini adalah :
1. Mengetahui pentingnya harapan dalam kehidupan manusia
2. Memahami pentingnya kepercayaan diri atau kehidupan manusia
3. Memahami harapan manusia bagi kehidupan masa depan
4. Mengetahui keterkaitan harapan dengan budaya
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian
Harapan berasal dari kata harap, artinya keinginan supaya sesuatu terjadi, sedangkan harapan itu sendiri mempunyai makna sesuatu yang terkandung dalam hati setiap orang yang datangnya merupakan karunia Tuhan, yang sifatnya terpatri dan sukar dilukiskan. Yang mempunyai harapan atau keinginan itu hati. Putus harapan berarti putus asa.
Seseorang memiliki berbagai cara untuk memenuhi harapannya, baik dengan cara yang dibenarkan maupun dengan cara yang dilarang oleh norma-norma agama dan hukum.
Faktor-faktor yang menyebabkan seseorang melakukan pelanggaran dalam usaha mencapai apa yang jadi harapannya, misalnya : faktor lingkungan sosial, ekonomi, pendidikan, tidak ada landasan iman yang kuat, kurang rasa percaya diri dan kurang pendidikan mental.
Apa Sebabnya Manusia Mempunyai Harapan?
Dalam bergaul dengan manusia yang lain manusia mempunyai memiliki dua dorongan, yaitu: dorongan kodrat dan dorongan kebutuhan hidup.
a. Dorongan Kodrat
Kodrat adalah sifat, keadaan atau pembawaan alamiah yang sudah terjelma dalam diri manusia sejak manusia itu diciptakan oleh Tuhan. Misalnya, menangis, bergembira, berpikir, bercinta, bergaul, hidup bermasyarakat dan sebagainya.
Dorongan kodrat menyebabkan manusia mempunyai keinginan atau harapan. Contoh, oarang menonton lawakan dengan harapan agar terhibur.
b. Dorongan Kebutuhan Hidup
Yaitu kebutuhan jasmani dan rohani, untuk memenuhi kebutuhan itu manusia harus bekerja sama dengan manusia lain. Maka dari sini akan timbulah harapan – harapan manusia yang satu terhadap yang lain untuk saling memenuhi kebutuhan hidup tersebut.
Dengan adannya dorongan kodrat dan dorongan kebutuhan hidup itu manusia memiliki harapan, karena pada hakekatnya harapan itu adalah keinginan untuk memenuhi kebutuhan hidupnya.
Abraham Maslow mengkategorikan kebutuhan manusia menjadi lima macam. Lima macam kebutuhan itu merupakan lima harapan manusia, yaitu:
1. Harapan untuk memperoleh kelangsungan hidup
2. Harapan untuk memperoleh keamanan
3. Hak untuk mencintai dan dicintai
4. Harapan diterima lingkungan
5. Harapan memperoleh perwujudan cita-cita
B. Pentingnya Harapan dalam Kehidupan Manusia
Harapan atau asa adalah bentuk dasar dari kepercayaan akan sesuatu yang diinginkan akan didapatkan atau suatu kejadian akan bebuah kebaikan di waktu yang akan datang. Pada umumnya harapan berbentuk abstrak, tidak tampak, namun diyakini bahkan terkadang, dibatin dan dijadikan sugesti agar terwujud. Namun ada kalanya harapan tertumpu pada seseorang atau sesuatu. Pada praktiknya banyak orang mencoba menjadikan harapannya menjadi nyata dengan cara berdoa atau berusaha.Harapan adalah keseluruhan pemikiran individu mengenai daya kehendak (willpower/agency) dan strategi (waypower/pathway) yang dimilikinya untuk mencapai sasaran (goal) (Snyder, 1994). Sasaran berkaitan dengan tujuan yang ingin dicapai individu. Daya kehendak adalah tekad dan komitmen yang mendorong individu untuk mencapai sasaran, sedangkan strategi meliputi jalan atau cara individu untuk mencapai sasaran. Keseluruhan sasaran, daya kehendak, dan strategi ini membentuk harapan dalam individu. Jika individu hanya memiliki daya kehendak saja, strategi saja, atau mungkin hanya memiliki sasaran, hal tersebut tidak bisa disebut sebagai harapan (Snyder, 1994).
Harapan merupakan sesuatu yang penting dalam hidup, sesuatu yang dibutuhkan, kita tidak bisa hidup tanpa berharap. Namun kita juga tidak bisa hidup dengan hanya menggantungkan diri terhadap harapan. Untuk mencapai dan merealisasikan harapan diperlukan sebuah tindakan yang relevan dengan harapan tersebut. Harapan dibutuhkan bagi setiap manusia. Jika manusia dalam keadaan terdesak , dan tertekan berada dalam suatu kondisi dan situasi yang sangat rumit., sulit dan menakutkan, dan kita berada dalam rasatakut yang mencekam namun satu hal terbersit dalam hati untuk tetap bertahan, itulah yang disebut harapan. Dari harapan itulah muncul sebuah tindakan dan usaha, kita mulai mencari jalan keluar, mencari ide agar tetap bertahan. Harapan juga dapat memotivasi kita untuk lebih baik. Harapan sangatlah penting bagi kita manusia, dengan berharap sesuatu maka otomatis kita sudah mengawali satu taha dari usaha untuk mencapai sesuatu. Mulailah hari baru dengan berharap yang lebih baik. Biarkan harapan menjadi sebuah inspirasi yang dapat menjadikan hari-hari kita lebih berwarna dan ceria. Jangan patah semangat,teruslah berharap karena harapan ada ditangan kita.
C. Pemahaman Pentingnya Kepercayaan Diri atau Kehidupan Manusia
Kepercayaan berasal dari kata percaya artinya mengakui atau meyakini akan kebenaran. Kepercayaan adalah hal-hal yang berhubungan dengan pengakuan atau keyakinan akan kebenaran. Dasar kepercayaan itu adalah kebenaran. Kebenaran atau benar amat penting bagi manusia. Setiap orang mendambakannya, karena ia mempunyai arti khusus bagi hidupnya. Ia merupakan fokus dari segala pikiran, sikap dan perasaan. Dalam tingkah laku, perbuatan manusia selalu hati-hati agar mereka tidak menyimpang dari kebenaran. Manusia sadar bahwa ketidak benaran dalam bertindak, berucap dapat mencemarkan atau menjatuhkan namanya. Sedangkan Keyakinan adalah fondasi untuk segala sesuatu dalam hidup dan itu adalah kepercayaan diri kita, atau kurangnya, yang secara langsung mempengaruhi cara kita melakukan segala sesuatu dalam hidup. Hal ini sangat penting dalam setiap aspek kehidupan kita.
Dr Yuyun suriasumantri dalam bukunya filsafat ilmu mengemukakan tiga teori tentang kebenaran :
1. Teori koherensi : suatu pernyataan dianggap benar bila pernyataan itu bersifat koheren atau konsisten dengan pernyataan – pernyataan sebelumnya yang dianggap benar. Misalnya setiap manusia pasti mati. Paul manusia. Paul pasti mati.
2. Teori korespondensi : teori yang menyatakan bahwa suatu pernyataan benar bila materi pengetahuan yang dikandung penyataan itu berkorespondesni (berhubungan dengan) obyek yang dituju oleh pernyataan tersebut.
3. Teori pragmatis : kebenaran suatu pernyataan diukur dengan kriteria apakah pernyataan tersebut bersifat fungsional dalam kehidupan praktis
Dasar kepercayaan adalah kebenaran, sumber kebenaran adalah manusia. Kepercayaan itu dapat dibedakan atas :
1. Kepercayaan pada diri sendiri, yaitu kepercayaan yang harus ditanamkan pada setiap pribadi manusia. Percaya pada diri sendiri pada hakekatnya kepercayaan kepada Tuhan Yang Maha Esa.
2. Kepercayaan pada orang lain, yaitu percaya pada kata hatinya, perbuatan yang sesuai dengan kata hati atau terhadap kebenarannya. Misalnya percaya pada saudara, teman, orang tua atau siapa saja.
3. Kepercayaan pada pemerintah,Menurut buku etika, Filsafat Tingkah karya Prof. I.R. poedjawiyatnya. Negara itu berasal dari Tuhan. Setidaknya kedaulatan tertinggi ada pada Tuhan. Namaun pada pandangan demokratis mengatakan bahawa kedaulatan adalah milik rakyat. Dan penjelmaan rakyat adalah negar melelui pemerintahan khusus.
4. Kepercayaan kepada Tuhan, yaitu meyakini bahwa manusia diciptakan oleh tuhan dan manusia harus bertakwa pada tuhannya. Salah satu cara bertakwa adalah mengukuhkan imannya bahwa tuhan merupakan zat yang merupakan kebenaran mutlak
Keyakinan kita adalah sempurna utuh saat kita dilahirkan, tetapi berkurang selama masa kecil kita. Kita kehilangan sedikit dari itu ketika kita membuat kesalahan, gagal, berperilaku buruk, mendapat masalah, merasa bersalah, mengabaikan diri kita sendiri, dan / atau melakukan hal-hal yang kita malu.
Sebagai orang dewasa, kita bisa kehilangan lebih dari keyakinan kita karena berbagai alasan:
· dikritik oleh orang lain
· ketika kita memiliki orang-orang negatif dalam hidup kita. Ini sangat umum bagi wanita untuk memiliki laki-laki dalam kehidupan mereka yang keluar mereka dan meremehkan mereka, mogok kepercayaan diri mereka karena mereka kurang percaya diri.
· self-talk yang negatif, merendahkan diri dengan mengatakan hal-hal seperti, "Saya bodoh," "pecundang" dan sebagainya.
· citra tubuh negatif karena apa yang masyarakat mendikte kita "harus" terlihat seperti
· tidak mencapai tujuan yang kita tetapkan untuk diri kita sendiri (sadar atau sub-sadar)
Masalah percaya diri yang paling umum termasuk:
· tidak percaya pada diri sendiri
· tidak mencintai diri sendiri
· takut berbicara di depan umum
· takut bertemu orang baru
· takut percakapan dengan orang lain
· tidak bisa mengatakan tidak kepada orang lain
· tidak bisa mendapatkan apa yang diinginkan
· perasaan khawatir, rasa bersalah, panik, kecemasan,
· takut meninggalkan zona kenyamanan karena kurangnya kepercayaan diri.
Keyakinan kita memiliki dampak besar pada bagaimana kita menikmati hidup. Banyak orang memiliki keyakinan yang membatasi diri dan kebiasaan buruk yang menahan mereka kembali dari mencapai keberhasilan yang optimal. Tidak ada yang lebih kuat dari keyakinan dan menjadi percaya diri akan mengubah segalanya.
Kepercayaan adalah sesuatu yang harus dilakukan untuk diri sendiri, bukan untuk orang lain . Banyak orang hanya akan puas dengan kehidupan mereka saat ini dan tidak akan merasakan betapa berharga untuk menjalani kehidupan yang penuh dengan keyakinan, tujuan gairah, dan antusiasme karena mereka kurang percaya diri dan pengetahuan untuk melakukannya.
Kepercayaan diri tidak dikendalikan oleh orang lain. Itu berarti bahwa kita memiliki kendali mutlak dan dapat menjadi percaya diri kapan saja dalam hidup, terlepas dari pengalaman masa lalu hidup kita.
Percaya diri seperti itu otot yang tidak terpakai, yang perlu dikembangkan. Otot apapun itu tidak pernah tetap sama untuk setiap periode waktu, bisa menjadi lebih kuat atau lebih lemah tergantung pada bagaimana kita menggunakannya. Ketika kita membangun rasa percaya diri kita itu seperti berolahraga otot. Hal ini bergantung pada besar kecil, perbaikan inkremental setiap hari. Kita tidak akan lari ke gym dan berharap untuk memiliki otot yang sempurna hanya dalam satu jam. Jadi, membangun kepercayaan konsisten adalah satu-satunya cara untuk kepercayaan diri dan kebahagiaan abadi.
Tidak pernah terlalu terlambat untuk menjadi percaya diri dan menjalani hidup yang sudah kita impikan. Kita semua layak untuk menjadi bahagia dan akan menjalani kehidupan yang kita impikan yaitu dengan keyakinan,dedikasi dan tekad adalah keterampilan harus dicapai.
Kepercayaan itu penting dalam kehidupan. Entah dalam kehidupan keseharian, organisasi atau persahabatan. Untuk membangun sebuah kepercayaan, salah satunya adalah kita menepati janji-janji yang telah kita sepakati sebelumnya. Jika berulangkali kita tidak menepati janji-janji kita maka kepercayaan pun akan pudar.
Pudarnya kepercayaan orang kepada kita, akan mempersulit bagi kita dalam menjalin kerjasama. Kalau sudah begini, alangkah malangnya kita. Mau apa-apa susah jadinya. Untuk itulah, menepati janji itu begitu penting agar kita tidak menyusahkan orang lain dan merugikan diri kita sendiri.
D. Harapan manusia bagi kehidupan masa depan (Cita-Cita)
Kita ingat akan ibarat demikian, “ Manusia tanpa cita-cita ibarat sudah mati sebelum ajal”. Artinya orang yang tidak suka atau tiadak mempunyai cita-cita atau harapan bagi kehidupan masa depan tidak ada ubahnya dengan oarang yang sudah mati. Maka jelasnya setiap manusia pasti mempunyai harapan bagi kehidupan masa depannya. Cita-cita itu perasaan hati yang merupakan suatu keinginan yang ada dalam hati. Cita-cita itu penting bagi manusia karena adanya cita-cita menunjukkan kedinamikaan manusia.
Bila kita tinjau dari wujud dari cita-cita tersebut dapat dikatakan tidak terhingga, namun bila dilihat dari tujuannya hanya ada satu, ialah mencapai kesuksesan dan kebahagian hidup di dunia dan akhirat.
Bila kita ingat kehidupan itu tidak hanya di dunia saja tetapi juga di akhirat, bahkan kehidupan disana lebih abadi. Maka sudah selayaknyalah harapan untuk hidup bahagia di kedua tempat itu sudah kita niati.
Kehidupan yang akan datang sangat bergantung dengan kehidupan masa sekarang. Apa yang kita perbuat di masa sekarang akan mendapatkan jawaban di masa yang akan datang. Harapan yang ingin terwujud di masa datang hendaklah kita awali langkah untuk mewujudkan harapan itu mulai sekarang.
Kita sebagai generasi muda harus mempersiapkan diri untuk berbuat yang terbaik selama hidup kita dengan tetap menjaga semua warisan yang dititipkan, termasuk mempersiapkan keturunan kita agar memiliki kepribadian yang unggul di masanya. Manusia dan harapan masa depan adalah mutlak untuk kita kemukakan di mana pun. Kita harus memulainya dari kesadaran kita masing-masing.
E. Keterkaitan harapan dengan budaya
Budaya adalah suatu cara hidup yang berkembang dan dimiliki bersama oleh sebuah kelompok orang dan diwariskan dari generasi ke generasi. Budaya adalah suatu pola hidup menyeluruh. budaya bersifat kompleks, abstrak, dan luas. Banyak aspek budaya turut menentukan perilaku komunikatif. Unsur-unsur sosio-budaya ini tersebar dan meliputi banyak kegiatan sosial manusia.
Manusia dalam usaha memenuhi apa yang diharapkan dapat menyalurkan kebutuhan itu melalui kreasi atau hasil karyanya. Hasil karya cipta karya dan karsa itulah yang disebut dengan kebudayaan. Budaya terbentuk dari banyak unsur yang rumit, termasuk sistem agama dan politik, adat istiadat, bahasa, perkakas, pakaian, bangunan, dan karya seni. Seseorang menggunakan bahasa untuk berusaha mengkomunikasikan harapan-harapanya kepada yang lain. Begitu juga dengan wujud kebudayaan-kebudayaan yang lain juga digunakan oleh manusia untuk memenuhi harapan-harapan yang ingin dicapainya. Hubungan harapan dengan kebudayaan yaitu untuk mengekspresikan pengalaman dalam berhadapan dengan beragam budaya, saling mengenal dan mengetahui identitas yang beragam yaitu melalui komunikasi.
Harapan-harapan maupun cita-cita seseorang dapat menimbulkan banyak menimbulkan daya kreativitas manusia. Banyak hasil seni atau kebudayaan yang melukiskan cita-cita maupun harapan hidup seseorang.
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
ü Harapan berasal dari kata harap, artinya keinginan supaya sesuatu terjadi
ü Seseorang memiliki berbagai cara untuk memenuhi harapannya, baik dengan cara yang dibenarkan maupun dengan cara yang dilarang oleh norma-norma agama dan hukum.
ü Faktor-faktor yang menyebabkan seseorang melakukan pelanggaran dalam usaha mencapai apa yang jadi harapannya, misalnya : faktor lingkungan sosial, ekonomi, pendidikan, tidak ada landasan iman yang kuat, kurang rasa percaya diri dan kurang pendidikan mental.
ü Sebab manusia memiliki harapan, karena : dorongan kodrat dan dorongan kebutuhan hidup.
ü lima harapan manusia, yaitu:
1. Harapan untuk memperoleh kelangsungan hidup
2. Harapan untuk memperoleh keamanan
3. Hak untuk mencintai dan dicintai
4. Harapan diterima lingkungan
5. Harapan memperoleh perwujudan cita-cita
ü Pentingnya harapan bagi kehidupan manusia:
Harapan itu adalah sesuatu yang dibutuhkan, kita tidak bisa hidup tanpa berharap. Namun kita juga tidak bisa hidup dengan hanya menggantungkan diri terhadap harapan.
Harapan dibutuhkan bagi setiap manusia. Jika manusia dalam keadaan terdesak , dan tertekan berada dalam suatu kondisi dan situasi yang sangat rumit.
Harapan juga dapat memotivasi kita untuk lebih baik.
Dengan berharap sesuatu maka otomatis kita sudah mengawali satu taha dari usaha untuk mencapai sesuatu.
ü Pemahaman pentingnya kepercayaan:
Kepercayaan berasal dari kata percaya artinya mengakui atau meyakini akan kebenaran. Kepercayaan adalah hal-hal yang berhubungan dengan pengakuan atau keyakinan akan kebenaran. Dasar kepercayaan itu adalah kebenaran
Dalam tingkah laku, perbuatan manusia selalu hati-hati agar mereka tidak menyimpang dari kebenaran. Manusia sadar bahwa ketidak benaran dalam bertindak, berucap dapat mencemarkan atau menjatuhkan namanya
Tiga teori tentang kebenaran : Teori koherensi, teori korespodensi, dan teori pragmatis
Macam-macam kepercayaan: kepercayaan pada diri sendiri, orang lain, pemerintah dan tuhan
ü Harapan manusia bagi kehidupan masa depan (cita-cita): yaitu untuk memperoleh kesuksesan dan kebahagian di dunia dan akhirat.
ü Keterkaitan harapan dengan budaya:
Budaya terbentuk dari banyak unsur yang rumit, termasuk sistem agama dan politik, adat istiadat, bahasa, perkakas, pakaian, bangunan, dan karya seni.
Manusia dalam usaha memenuhi apa yang diharapkan dapat menyalurkan kebutuhan itu melalui kreasi atau hasil karyanya
Harapan-harapan maupun cita-cita seseorang dapat menimbulkan banyak menimbulkan daya kreativitas manusia
Hubungan harapan dengan kebudayaan yaitu untuk mengekspresikan pengalaman dalam berhadapan dengan beragam budaya, saling mengenal dan mengetahui identitas yang beragam yaitu melalui komunikasi.
B. SARAN
Selama masih hidup, semua manusia selalu ada perasaan berharap. Kadangkala orang yang gagal dalam meraih apa yang diharapkan akan menimbulkan ketidakseimbangan dalam hidupnya. Ketidakseimbangan ini dapat berwujud dalam berbagai bentuk yang dapat memberikan beban mental pada diri sendiri, misalnya putus asa, frustasi dan sebagainya. Maka sebaiknya kegagalan yang diperolehnya itu dianggap sebagai pengalaman, sehingga dirinya sadar untuk berusaha memperbaiki lebih lanjut.
C.
DAFTAR PUSTAKA
Mustopo, Habib. 1988. ILMU BUDAYA DASAR. Surabaya: Usaha Nasional .
Widagdho, Djoko. 2004. ILMU BUDAYA DASAR. Jakarta: Bumi Aksara.
Sindiarysta’s blog
Wikipedia.or.id
LAMPIRAN
Latihan Soal
1. Manusia memiliki harapan disebabkan oleh apa?
2. Sebutkan lima harapan manusia !
3. Mengapa harapan penting bagi kehidupan manusia?
4. Sebutkan 3 teori tentang kebenaran!
5. Apa harapan manusia terhadap kehidupan masa depan?